
VIVA â Keinginan berwirausaha, termasuk bisnis online barangkali sudah banyak terpikir oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Adanya pandemi menjadi salah satu dorongan untuk mewujudkannya.
Namun, hal pertama yang sering dipikirkan sebelum memulai usaha tersebut, yakni buatan apa yang akan dijual. Kejadian ini selalu menjadi kendala untuk mereka yang sebelumnya belum pernah melakoni bisnis sendiri.
Dilansir dari laman Dusdusan , Selasa 15 Desember 2020, ada lima bisnis online yang diprediksi bakal jadi tren di tahun depan, yakni:
1. Produk kesehatan
Penuh yang berkata bahwa bisnis produk kesehatan akan menurun usai pandemi berlalu. Namun, kebiasaan orang buat membeli masker dan vitamin disebut bakal terus berlanjut, karena mereka tidak ingin kasus ini terulang kembali.
2. Jastip
Kebiasaan membeli barang secara online, membuat orang kini tahu bahwa banyak produk menarik yang ditawarkan di dunia maya. Hal itu membuat bisnis jasa titip ataupun jastip menjadi berkembang dan penuh sekali peminatnya.
3. Membentuk
Les privat yang dulunya mengharuskan pengajar datang ke rumah, kini bisa dilakukan secara online. Waktu yang dibutuhkan juga lebih sedikit, karena kelas ini bisa diikuti oleh banyak peserta dalam mulia sesi.
4. Jasa pembuatan konten
Jasa pembuat konten tak hanya berkutat dalam bidang hiburan saja. Mereka juga bisa menolong para pemilik usaha untuk mempromosikan produk.
5. Reseller
Bisnis reseller menjadi salah satu yang paling dilirik pada masa pandemi. Cara ini tidak membutuhkan modal besar, & keuntungan yang didapat bisa jauh lebih besar dari yang dibayangkan.
Seperti kisah seorang ibu rumah tangga bernama Tuti Rahmi, yang mulai menjadi reseller Dusdusan pada 2017. Ia sempat harus melepas tim yang bekerja menyiapkan paket untuk dikirim ke konsumen, akibat adanya wabah.
âAwal pandemi mengharuskan saya melakukan social distancing . Saya ikuti semua kesimpulan suami, termasuk memberhentikan asisten panti tangga untuk sementara dan awak packing, â tuturnya.
Namun berbekal konsep reseller membantu reseller cara Dusdusan, ia kini bisa memiliki omzet yang angkanya mencapai Rp3 miliar dan kembali memiliki tim pengemasan.
â Reseller kami cukup erat. Di sini terbentuk publik yang positif dan suportif buat bisa maju bersama-sama, â uajr CEO merangkap Co-Founder Dusdusan, Christian.